*copas = cantumkan sumber .
so don't copy others and make it yours .
show your respect*
ini cerita aslinya bahasa inggris kayaknya (mata uang di cerita awalnya dolar) . trus ada yang terjemahkan tapi pake google translate :( alhasil , banyak kalimat yg aneh didenger .. nah ini gue terjemahkan ulang & ada beberapa tambahan/perubahan kalimat supaya enak dibaca .. pesan moral ceritanya bagus , semoga bisa diambil pelajaran ..
happy reading~
==========
"buku tabungan perkawinan" diberikan oleh ibu kepadaku pada hari perkawinanku .
pada waktu itu , aku sangka buku tabungan ini berisi banyak uang , tapi saat kubuka ternyata di dalamnya hanya berisi 500 ribu rupiah .. aku menatap ibu dengan pandangan kecewa , tapi ibu malah tersenyum padaku dan berkata ,
"ini adalah buku tabungan perkawinan yang secara khusus dibuatkan untuk kalian .. nanti jika kalian bertemu dengan hari yang pantas diperingati , kalian boleh menabungkan sejumlah uang ke dalamnya . tunggu sampai saat kalian tua , maka didalamnya selain ada uang , juga tersimpan kebahagiaan yang tiada batas .."
pada waktu itu , aku tidak sependapat dengan pandangan ibu . tapi suamiku malah mengingatnya baik" dalam hati ..
tidak lama setelah menikah , suamiku terlebih dahulu menabung sebanyak dua kali . masing" sebanyak 250 ribu . sekali karna dia mendapatkan promosi jabatan , sekali lagi karna aku keluar rumah sakit setelah menjalani operasi .
saat itu aku menertawainya sebagai kurang kerjaan . padahal sesungguhnya hatiku merasa bahagia sekali , sebab dia menganggap kesehatanku sebagai suatu hal yang membahagiakannya ..
tidak lama kemudian , aku pun hamil . kali ini , aku menabungkan 1 juta rupiah ke dalamnya .
namun beberapa kali , kami mulai memiliki pertengkaran dan saling mengabaikan . kebahagiaan saat anak kami lahir hanya bertahan sejenak . popok yang dicuci tak habis"-nya dan susu yang tak ada habisnya dibeli , semakin memperburuk hubungan kami . aku mulai merasa tidak bahagia dengan suamiku ..
buku tabungan perkawinan itu sepertinya telah terlupakan dan tersimpan di sudut laci meja tanpa pernah tersentuh lagi . angka tabungan di dalamnya juga tidak pernah bertambah lagi .
ketika kami mulai ribut untuk bercerai , ibu mengatakan ,
"kalian habiskan dulu uang yang ada didalam buku tabungan kalian , baru kemudian bercerai .. walaupun jumlahnya mungkin tidak banyak , tetapi itu adalah harta bersama dari kalian berdua .."
dari itu , untuk pertama kalinya aku menarik uang sebanyak 1 juta rupiah , namun ketika aku meninggalkan pusat perbelanjaan dengan menenteng beberapa potong pakaian yang telah lama kuinginkan , aku ternyata masuk kembali ke pusat perbelanjaan dan mengatakan kepada kasir ,
"maaf , aku tidak jadi membeli pakaian ini .. bisakah anda mengembalikan uang saya ?"
mungkin situasinya sangat memalukan , tapi yang teringat dalam otakku hanyalah asal usul uang dalam buku tabungan perkawinan ini ..
suamiku adalah seorang pemalu .. tapi dia pernah berteriak keras "I LOVE YOU !" di jalanan , untuk itu aku menabung 200 ribu .. dia ingat akan hari ulang tahunku , ukuran sepatuku dan hal yang paling kutakuti , aku menabungkan 300 ribu untuk itu .. dia bersikap sopan pada wanita , juga menjaga jarak dengan wanita lain , tidak memberikan kesempatan kepada bawahan wanita yang diam" mencintainya , aku menabung 500 ribu untuk itu ..
ternyata didalam semua angka tabungan ini , terdapat begitu banyak akumulasi kebahagiaan , kemudian ketika aku merenungkan lagi semuanya , mataku mendadak terasa sedikit basah ..
malam hari , ketika pulang kerumah , aku menyerahkan buku tabungan itu kepada suamiku dan berkata ,
"habiskan uang tabungan ini .. setelah habis , kita baru bercerai .."
malam berikutnya , dia menyerahkan buku tabungan kembali ke tanganku , ketika kubuka ternyata uang tabungan malah bertambah 2,5 juta rupiah ..
dia mengatakan ,
"setiap rupiah didalamnya menyimpan proses perjalanan yang pernah kita lalui .. untuk pertama kalinya aku menemukan bahwa ternyata aku begitu mencintaimu , jadi aku kembali menabungkan rupiah kedalamnya .."
sejak saat itu , hubungan kami kembali mesra seperti semula . perkataan ibu sungguh benar , dia membuatkan sebuah rekening untuk kami atas nama cinta .. semua kegembiraan , kebahagiaan , dan romantisme antara kami suami istri dimasukkan ke bank .
dengan adanya buku tabungan perkawinan yang mengakumulasikan hari demi hari dan bulan demi bulan , bahkan perkawinan yang paling miskin sekalipun , juga tidak perlu takut kehabisan dana ..
==========
yah itulah inti dari cerita ini , syukuri apa yang udah ada .. cintai orang yang udah ada .. nikmatin hidup yang udah ada .. karna sebenernya kebahagiaan itu gak perlu dicari , kebahagiaan itu ada di setiap diri masing" orang .. tapi kenapa dia gak ngerasa bahagia ama hidupnya ? masalahnya cuma 1 : kurang bersyukur .
"kebahagiaan itu hanya dimiliki oleh
orang-orang yang dapat bersyukur .."