*copas = cantumkan sumber .
if u don't want someone to copy your content ,
if u don't want someone to copy your content ,
so don't copy others and make it yours .
show your respect*
hotinfonow.com |
Finally, berakhir sudah sebuah penantian ini! Wakakakakak.. Seriusan, udah dari berbulan-bulan lalu gak sabar nonton film ini, karena gue yakin filmnya bakal pecah banget, feeling dari cuma ngeliat-ngeliat teaser poster sampe ke trailernya. Untuk karakter Joker sendiri, pastinya udah pada tau semua lah. Ini supervillain terkenal yg bisa dibilang salah satu musuh bebuyutan Batman di Gotham City. Karena sepak terjangnya, Joker dikenal sebagai 'Prince of Crime'.
Film ini rilis 2 Oktober 2019 kemarin di Indonesia, dengan Todd Phillips sebagai Sutradara sekaligus penulis ceritanya. Film besutan Warner Bros Pictures ini sendiri menelan anggaran sebesar 55 juta USD. Joker ditayangkan perdana di Festival Film Venesia, 31 Agustus 2019 lalu dan disini Joker dapat standing applause selama 8 menit!
Sinopsis
whatculture.com |
Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) merupakan seorang pria yg hidup di sekitar tahun 1981, disaat kota Gotham sedang dalam masa-masa krisis. Krisis moral, dan perekonomian yg bisa dibilang juga lagi gak stabil. Dia tinggal sama ibunya, Penny Fleck (Frances Conro), di sebuah apartment kecil. Hidup Arthur itu bener-bener selalu ditimpa keburukan, secara bertubi-tubi. Banyak hal negatif yg selalu dia dapatkan setiap harinya, yg padahal sebenernya dia ini orang baik.
Bahkan saking frustasinya, Arthur pernah bilang bahwa dia gak pernah merasa bahagia semenit pun dalam hidupnya. Berbagai macam bullying dia terima, mulai dari fisik sampai mental. Hingga akhirnya kesabaran dia pun habis, sama kayak manusia normal lainnya. Dari berbagai bullying dan mental yg gak sehat ini, dia 'bangkit' secara perlahan dari Arthur Fleck menjadi seorang Joker.
Review
sloppyvinyl.com |
Joker, ini film yg indah banget. Gak pengen kelewatan tiap scene-nya, karena ngerasa semua penting dan biar bisa lebih dapet feel-nya bagaimana kalau kita ada di posisi Arthur Fleck. Build up film ini mulai karakter Joker sampe ke plot cerita bener-bener alus dan lambat, slow burn, jadi jangan ngarep tiap scene ada jedar jeder.
Pilu, tragis, sakit hati yg mendalam didapatkan Arthur dari kekerasan fisik & mental. Joker hasil dari orang yg terus dibully, gak pernah diapresiasi, dimarjinalkan, dapat kasih sayang palsu, dan gak diinginkan secara terus menerus. Karena hal ini semua, yg bikin film ini bukanlah film/hiburan yg gampang ditelan gitu aja.
Konflik yg ditampilkan juga keras, mulai dari masalah kesehatan mental sampe ke politik manipulatif. Gak tau Todd Phillips sama Scott Silver riset seberapa dalam sebelum nulis film ini, karena penonton serasa ditampar dengan realistis ceritanya dan menyadarkan di luar sana masih banyak Arthur yg lainnya.
Ngeliat Arthur waktu proses dia jadi Joker tuh bener-bener dark. Nyeremin sekaligus bersimpati secara bersamaan sih ngeliat Joker yg diperankan dengan apik sama Joaquin Phoenix ini. Ketawa dia itu sakit banget cuy, bahkan ada scene pas dia ketawa nahan sakit hati, gue auto-merinding sambil ngebatin, "Damn..."
Sorot mata, raut wajah, gerak tubuh, sampe masalah pathological laughternya sukses disampaikan Phoenix lewat Arthur yg menjelang jadi Joker ini. Cukup kecewa kalo ni orang gak megang piala oscar tahun depan, apalagi dia sampe belajar langsung di rumah sakit jiwa untuk pelajarin emosional seorang Joker.
Bagus mana, Joker-nya Heath Ledger atau Joaquin Phoenix? Gue sendiri gak bisa bandingin, tapi keduanya TERBAIK sejauh ini tapi dalam versi berbeda. Phoenix versi sebelum Arthur jadi Joker, Ledger versi setelah jadi Joker. Satu lagi, GAK DISARANKAN film ini ditonton sama anak kecil. Kasih tau, ini bukan film superhero dan gak ada Batman disini. Untuk yg punya masalah kesehatan mental/depresi juga lebih baik menghindari film ini ya.