Bencana Beruntun di Awal Tahun 2021 |
Di awal tahun 2021 ini Indonesia udah 'disambut' sama beberapa rentetan bencana alam. Yang pertama ada longsor di Sumedang (9 Januari), banjir di Kalimantan Selatan karena hujan deras (12 - 14 Januari), gempa 5,9 M di Sulawesi Barat (14 Januari), banjir sama longsor di Manado (16 Januari), Gunung Semeru juga erupsi (16 Januari).
Secara ilmiah, Indonesia itu ada di Ring of Fire atau dikenal juga dengan "Cincin Api Pasifik". Lempeng tektonik bawah laut Amerika Selatan yg membentang dari Chili sampai ke Selandia Baru ini emang sensitif, dan sering bereaksi. Ada 90% bencana gempa bumi di Ring of Fire ini, 80%-nya gempa yg cukup dahsyat.
Deretan gunung api juga ada di Ring of Fire, yg mana ini tuh kayak "Bom Waktu" yg mampu untuk ngehancurin ekosistem global. Makhluk hidup di lingkup Ring of Fire ini ya siap-siap aja sama ancaman gempa, banjir, tsunami, gunung berapi erupsi/meletus, dll.
Image: nationalgeographic.org |
Jadi sebenarnya bencana itu emang sudah hukum alam, mau tempat itu ada makhluk hidupnya atau enggak ya kalau memang sudah waktunya, bakal terjadi, apalagi kita ada di Ring of Fire itu. Nah tapi yg menarik perhatian gue pribadi nih karena komentar beberapa oknum netizen, yg mana mengaitkan bencana-bencana yg terjadi ini dengan "Azab".
Semua diawali dengan virus Covid-19 di 2020, kata mereka azab. Trus rentetan bencana alam yg belakangan terjadi, katanya juga azab. Belum lagi pemimpin yg ikut disalahkan, karena menurutnya pemimpin kita yg dzalim. Tapi jadi penasaran sih, semua bencana ini cuma musibah atau azab ya?
Bencana itu bisa menghapus dosa, meninggikan derajat, menambah pahala, teguran atas segala perbuatan. Kemarahan alam semesta itu hakikatnya mengajak manusia untuk selalu mawas diri.
Image: personal asset |
Dan menyikapi bencana itu juga kita harus selalu berprasangka baik terhadap Tuhan, karena cuma Dia yg bener-bener tau apa maksud dibalik bencana tersebut. Kita manusia gak bisa judge seenaknya, kasian orang kena bencana malah dibilang azab, apa gak sakit hati tuh kalo baca.
Lagian nih, sebenernya azab itu di zaman sekarang ini sudah gak ada. Kalau azab itu ada, udah pasti generasi kita ini langsung musnah, generasi kita dihabiskan. Contoh azab ini ada di generasinya umat Nabi Nuh AS lewat banjir dan umat Nabi Luth AS lewat batu-batu besar yg dijatuhkan dari langit.
Di kita yg ada itu sekarang ini musibah/bencana, yg mana bisa jadi itu sebagai ujian atau teguran/peringatan. Kata lainnya Kiamat Sugra (kecil), tanda rahmat Allah SWT kepada suatu kaum.
Image: mysticpost.com |
Trus, kenapa kok generasi kita ini bisa gak kena azab? Di keyakinan Islam, ini semua karena doanya Rasulullah SAW, kecintaan beliau terhadap umatnya. Beliau pernah berdoa sambil menangis dan mengatakan, "Ya Allah, umatku... Umatku...". Saking cintanya, beliau gak pernah ridha umatnya kena azab. Dalam setiap doa, Rasulullah selalu berdoa agar umatnya dijauhkan dari azab.
Jibril pun datang nemuin Rasulullah, pas Jibril tau alasan beliau selalu menangis itu, Allah SWT mengatakan,
"Jibril, datang temuilah Muhammad SAW. Katakan kami akan membuatnya ridha dengan apa yang kami takdirkan untuk umatnya dan kami tidak akan menzalimimu" (HR. Muslim).
Jadi jangan pernah sekalipun bilang bencana itu sebagai azab, ingat selalu bahwa di wilayah itu banyak orang baiknya. Bayangkan kalau keluarga sendiri ada kena bencana, masih tega bilang azab? Kita manusia ini cuma bisa nebak apa maksud Tuhan atas semua yg terjadi di dunia ini.
Tapi kita gak punya hak untuk menyimpulkan bahwa tempat dan orang-orang yg kena bencana itu adalah azab. Ini namanya confirmation bias, kalau konsep azab begitu ya logikanya negara yg kejahatannya tinggi harusnya lebih sering kena bencana kan.
Image: merdeka.com |
Negara kita tuh masih sering banget bawa-bawa azab tiap ada bencana, kayak beragama tapi gak punya nurani. Alam itu bakal terus berproses, gak peduli sama makhluk hidup yg berpijak. Bencana alam itu juga proses yg terus berulang-ulang, kita sebagai makhluk hidup harus selalu siap sama hal ini. Bahkan bencana alam juga ada di planet lain kayak Mars, Jupiter, dll, padahal disana gak ada penghuninya. Kan gak mungkin planet kena azab.
Beragama itu makanya jangan asal menjalankan, jangan cuma tau ibadah habis tuh selesai. Kita juga sebagai makhluk yg dibekali akal pikiran yg baik, harus punya perspektif ilmu pengetahuan terutama di bidang sains, biar bisa berfikir rasional dan berlogika.
Jadi gak asal judge, salah satunya soal bencana yg selalu dikaitkan sama azab ini. Cari tau kenapa Indonesia sering kena bencana, bukan malah seenaknya nuduh si ini si itu biang dari segala bencana.
Image: minews.id |
Bencana itu untuk orang baik sebuah ujian, untuk diangkat derajatnya. Untuk yg masih sering bikin dosa trus dikasih bencana atau musibah, ya itu teguran atau peringatan. Trus ada juga yg gak ada di dua-duanya ini, namanya Istidraj, ini dibiarin karena sudah terlalu sering bikin dosa. Gak dapat rahmat Allah SWT. Jadi dikasih hidup duniawi yg enak, sampai lupa soal akhirat sampai akhir hayatnya (gak sempet tobat).
"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." [QS Ar Ruum: 41].
Kita sebagai manusia ini tapi memang harus menjaga alam dengan baik. Tuhan merancang sistem semesta, dan kita urus baik-baik yg ada di dalamnya. Kita dikasih akal pikiran untuk dipakai, menyadari bahwa semua ada sebab akibat.
Jangan mengedepankan ego dengan merusak alam dan menyakiti satu sama lain. Allah bisa menegur dengan cara-Nya sendiri (yg ada di ayat QS Ar Ruum: 41 diatas), kita manusia gak punya hak untuk ngejudge.
Image: wallpapertip.com |
Jadi kesimpulannya, orang lagi kena bencana entah sedang melakukan apa ya gak sepatutnya untuk dibilang kena azab, ini urusan Tuhan. Yang kena azab tuh bukan mereka, tapi hatimu yg penuh dengan rasa lebih suci dan lebih baik. Disaat orang itu merasa lebih suci dari yg lainnya, disitulah letak najisnya. Disitulah titik iblis bisa menguasainya.
Agama itu ajarkan cinta dan kemanusiaan, kalau kemanusiaanmu aja belum tumbuh gak usah ngejudge orang-orang yg kamu anggap salah. Karena semakin berilmu seseorang, harusnya semakin beradab juga tutur katanya.
Video: instagram.com/aagym